Jumat, 31 Desember 2021

Satu Setengah Tahun Menjadi Dosen

 

With Dipta @Gunung Kidul, Yogyakarta, 2020


Satu Setengah Tahun Menjadi Dosen

*Aziza Restu Febrianto


Tidak terasa sudah 1 tahun lebih saya menyandang profesi dosen, terhitung sejak pertama kali saya bekerja di Universitas Nasional Karangturi (UNKARTUR) pada hari Senin, 3 Agustus 2020. Ada banyak sekali pengalaman menarik yang saya alami selama bekerja di kampus ini, dari awal melamar hingga menjadi dosen tetap. Dalam tulisan ini, saya ingin bercerita beberapa dari semua pengalaman tersebut karena tentu tidak semua dapat ditulis.

Mengikuti Ujian Tertulis dan Wawancara Selama Lock Down

Masih melekat di ingatan saya ketika waktu itu mendapatkan panggilan ujian tertulis dan wawancara pada masa awal pandemi. Saat itu banyak sekali daerah di Indonesia, khususnya Jawa yang mengalami lock down. Seluruh masyarakat dihimbau untuk tetap tinggal di rumah, dan bagi yang berada di rantauan tidak diperbolehkan untuk pulang ke kampung halaman. Jika terpaksa harus keluar dari kampung halaman, mereka diwajibkan untuk mendapatkan izin dari kelurahan setempat. Saya yang saat itu tinggal di Magetan, Jawa Timur, harus mencari cara agar bisa memenuhi undangan ujian tertulis dan wawancara secara tatap muka di kampus yang lokasinya di kota Semarang, Jawa Tengah. Tentu saja kondisi ini menjadi dilemma bagi saya. Namun setelah berfikir panjang, akhirnya saya memutuskan untuk berangkat ke Semarang dengan menggunakan sepeda motor. Saya juga memutuskan untuk tidak minta surat izin dari kelurahan karena pertimbangan keluar kota yang hanya sehari saja.

Waktu itu, saya berangkat pagi-pagi buta (sebelum shubuh) agar sampai di Semarang sekitar pukul 09.00, karena ujian tertulis dan wawancara akan dilaksanakan pada pukul 10.00. Sesampainya di Semarang, saya langsung sarapan dan menuju ke kampus. Ujian tertulis berlangsung selama sekitar 2 jam dan dilanjutkan dengan sesi wawancara dengan dekan dan direktur eksekutif universitas. Soal tertulis yang saya kerjakan lebih berkaitan dengan psikologi. Yang membuat saya terkejut adalah sesi wawancara dengan dekan karena tidak ada proses Tanya jawab sama sekali. Saya waktu itu hanya diminta menulis sebuah esai yang topiknya tentang penerapan PPKM di Semarang untuk memutus rantai penularan COVID-19. Dan sangat kebetulan, dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ini adalah orang yang dulunya adalah dosen saya saat kuliah S-1, yaitu ibu Helena I.R Agustien. Mungkin karena inilah beliau tidak mewawancarai saya, tetapi malah meminta saya menulis…hehe. Setelah sesi ini selesai, saya bertemu dengan direktur eksekutif, dan pertemuan ini tidak berlangsung lama karena beliau hanya ingin melihat kesesuaian kondisi saya dengan informasi yang ada di CV. Setelah semua proses seleksi selesai, saya kemudian pulang lagi ke Magetan.

Diterima Menjadi Dosen

Singkat cerita, saya pun diterima di UNKARTUR, tepatnya di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI). Seorang staf HRD kemudian meminta saya untuk masuk kerja pada hari Senin, 3 Agustus 2020. Perasaan saya tentu sangat bahagia karena menjadi dosen tetap terutama di bidang yang ditekuni itu tidaklah mudah, terutama untuk bidang PBI ini. Sudah banyak sekali orang yang menempuh pendidikan dan bidang kualifikasi seperti saya, dan tentu persaingan untuk mendapatkan pekerjaan sangatlah ketat. Saya juga sudah mencoba melamar menjadi dosen tetap disana sini, tetapi tetap saja masih belum beruntung. Sesampainya di kampus, saya langsung menemui HRD dan kemudian diantar menuju ruang dosen untuk berkenalan dengan dosen lain. Sebuah meja dan kursi untuk saya bekerja juga sudah dipersiapkan. Di hari-hari pertama kerja, ibu dekan dengan semangatnya mengajak semua dosen untuk mengikuti workshop yang dia inisiasi sendiri. Beliau ingin membekali kami yang masih muda ini dengan materi-materi pengajaran bahasa Inggris dan Linguistik dari apa yang beliau pelajari dan alami.

Sebagai dosen baru, mengikuti workshop ini tentu sangat menyenangkan karena masih fokus pada pengembangan diri dan belum dibebani oleh pekerjaan dosen lainnya. Mengikuti workshop yang diisi oleh ibu dekan yang notabene adalah dosen saya waktu kuliah S1 membuat saya nostalgia. Meskupun ilmu yang saya dapatkan dari beliau sudah tidak asing bagi saya, paling tidak ilmu tersebut menjadi terkonfirmasi dan semakin melekat di pikiran. Tugas selanjutnya adalah mengaplikasikannya dalam kegiatan tridharma sebagai tugas pokok dosen. Pada saat itu, saya merasa bahwa situasi yang saya alami merupakan atmosfir pekerjaan dosen yang seharusnya. Selain mengerjakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan tridharma, saya juga disibukkan dengan aktivitas pengembangan diri seperti mengikuti seminar, pelatihan dan workshop akademik. Sehingga profesi dosen itu juga setara dengan ilmuwan. Dan inilah profesi yang selama ini saya impikan.

Memiliki NIDN dan Pekerjaan Tak Terduga

Setelah resmi menjadi dosen, sayapun diminta untuk mengurus Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN). Persyaratan untuk mengurus NIDN ini tidaklah rumit. Yang harus saya siapkan adalah beberapa dokumen antara lain: softcopy ijasah dan transkrip nilai S1 dan S2, pas foto 4 x 6, softcopy KTP dan KK, soft copy surat keterangan sehat jasmani rohani dan bebas narkoba dari rumah sakit.  Pembuatan syarat yang terakhir ini membutuhkan biaya, tetapi biaya tersebut ditanggung oleh universitas. Singkat cerita, sayapun dapat melengkapi semua persyaratan itu dengan lancar dan pihak universitas mendaftarkan saya ke Pangkalan Data DIKTI (PDDIKTI) dengan melampirkan semua berkas dokumen yang telah saya siapkan secara daring. Setelah menunggu cukup lama (sekitar 2 bulan) dan beberapa drama, akhirnya NIDN saya keluar. Selama mengurus NIDN ini, sebenarnya saya juga dikejutkan dengan penunjukan saya sebagai dosen Pembimbing Akademik (PA) untuk mahasiswa angkatan 2019 dan 2020. Saya heran, baru saja seminggu bekerja, tetapi sudah diberi beban kerja. Ya sudahlah. Salah satu pekerjaan yang tidak mudah saat menjadi dosen PA adalah membimbing dan mengarahkan mahasiswa bermasalah agar tetap kuliah, mengerjakan tugas, serta mengikuti ujian.  Kebetulan saat itu saya harus membimbing 2 mahasiswa yang bermasalah – sering absen dan tidak mengerjakan tugas. Ini adalah pekerjaan tak terduga pertama yang saya kerjakan selama menjadi dosen.

Tidak berhenti melakukan pekerjaan sebagai dosen PA, sayapun juga dikejutkan pada pekerjaan lain yang tidak terduga, yaitu mengurus proses akreditasi prodi. Sebelum melamar kerja, saya sebenarnya juga sudah menyadari bahwa kampus tempat saya akan bekerja kelak masih sangat baru. Kampus ini berdiri pada tahun 2017 dan ketika saya melamar kerja, usia kampus ini sudah menginjak tahun ke-3. Sehingga ketika saya masuk, kampus sedang sibuk mengurus proses akreditasi, terutama prodi yang sudah buka pada masa awal pendirian kampus. Untungnya Prodi PBI tergolong lebih muda dibanding prodi lainnya. Prodi PBI mulai beroperasi dan memiliki mahasiswa untuk pertama kalinya pada tahun 2019. Meskipun demikian, dosen di PBI tidak boleh santai, karena proses akreditasi itu sangat panjang. Saya pun kemudian disibukkan dengan berbagai macam hal sejak secara resmi menjadi bagian dari Prodi PBI. Selain mengajar dan menyiapkan materi pembelajaran, saya harus berkutat pada proses akreditasi prodi, yang akhirnya membuat saya harus menginap di kampus untuk mengurus segala dokumen dan borang.

Menjadi Koordinator Kemahasiswaan

Tidak berhenti pada pekerjaan akreditasi prodi, saya tiba-tiba ditunjuk sebagai koordinator kemahasiswaan. Alasan kenapa saya ditunjuk adalah karena saya pernah terlibat dalam kepanitiaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) sebagai wakil ketua. Kenapa saya terlibat dalam kepanitiaan ini sebagai wakil ketua? Alasannya sepele – karena kebiasaan saya menghandle kelas besar saat memimpin kegiatan sosialisasi pembelajaran di sebuah kursus online. Kebetulan PKKMB waktu itu dilaksanakan secara daring (online) untuk pertama kalinya. Sehingga saat itu koordinator kemahasiswaan yang juga sekaligus ketua panitia menunjuk saya sebagai wakil ketua. Kemudian karena beliau diangkat menjadi Ketua Prodi, jabatan koordinator kemahasiswaan tersebut kemudian diserahkan kepada saya. Pada awalnya saya merasa keberatan karena status saya yang masih dosen baru. Dalam benak saya, masa baru saja 2 bulan menjadi dosen, langsung ditunjuk sebagai koordinator kemahasiswaan. Tetapi saya kemudian berfikir ulang dan akhirnya mantab untuk menerima amanah jabatan itu. Di sisi lain, jabatan memang menjadi beban, tetapi jabatan juga memberikan peluang bagi kita untuk belajar dan mencari pengalaman. Selama menjabat sebagai koordinator kemahasiswaan, ada beberapa program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan. Beberapa diantaranya adalah pendampingan BEM, UKM dan lomba mahasiswa, sosialisasi dan seleksi internal karya tulis Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM), Dies Natalis, dan Pemilihan ketua dan wakil ketua BEM yang baru.

Menjadi Koordinator LPPM Tingkat Fakultas

Tidak lama setelah saya ditunjuk menjadi Koordinator kemahasiswaan, di tingkat fakultas, saya ternyata juga ditunjuk sebagai Koordinator Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). Tugas dari koordinator ini adalah melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh LPPM universitas sesuai dengan bidang dan kebutuhan fakultas, yaitu Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP). Koordinator LPPM fakultas ini juga harus membuat program kerja, memfasilitasi, dan mendorong para dosen di fakultas untuk aktif melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pengelolaan jurnal ilmiah tingkat prodi dan fakultas juga tidak luput dari perhatian koordinasinya. Selama menjabat sebagai Koordinator LPPM tingkat fakultas, sudah ada beberapa pekerjaan yang saya lakukan antara lain:

1.   Mengkoordinasikan pembuatan jurnal Prodi PBI, bernama ELECTRUM: English Language and Education Spectrum dengan p-ISSN: 2746-4717 dan e-ISSN: 2808-2818 dan memastikan adanya publikasi untuk Volume 1 Edisi 1 dan 2 jurnal ELECTRUM.

2.   Mengkoordinasikan semua dosen untuk melaksanakan penelitian dan menerbitkan artikel ilmiah sebagai luaran penelitian. Setiap dosen termasuk saya sendiri telah melakukan penelitian dan publikasi artikel ilmiah sebanyak 2 kali. Sehingga total publikasi 5 dosen selama satu tahun adalah 10.

3.   Membuat perencanaan dan kepanitiaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Untuk Prodi PBI sendiri, kegiatan PkM telah terlaksana sebanyak 5 kali.

Mengikuti Pelatihan AA dan Pekerti Secara Daring

Sebagai seorang dosen, saya wajib mengikuti berbagai macam kegiatan ilmiah dan pengembangan diri seperti workshop, webinar, dan konferensi khususnya di bidang PBI. Diantara semua workshop atau pelatihan yang pernah saya ikuti, Applied Approach (AA) dan Pekerti adalah pelatihan yang paling panjang dan mahal, tetapi paling dibutuhkan. Karena mahal dan penting, semua biaya pelatihan ini ditanggung oleh universitas dengan jaminan kontrak kerja. Pelatihan ini sebenarnya bisa diambil secara terpisah, AA terlebih dulu atau sebailknya, Pekerti dulu. Tetapi pada saat itu saya dan teman-teman dosen lain mengambil secara bersamaan selama 2 minggu, yaitu seminggu untuk AA dan seminggu untuk Pekerti. Karena pandemi COVID-19, seluruh rangkaian dan kegiatan pelatihan yang seharusnya berlangsung secara tatap muka, kini dilaksanakan secara daring. Setelah menjalaninya, pelatihan ini ternyata sangat berguna, karena materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dosen sebagai seorang pendidik, bedah kurikulum, menyusun materi dan rencana pembelajaran, serta praktik mengajar. Selain materi yang diberikan oleh pemateri serta diskusi bersama dengan peserta lain, semua peserta juga diberikan kesempatan untuk melakukan praktik mengajar secara daring. Bagi saya, pelatihan ini semacam Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang pernah saya ikuti dulu ketika menjadi seorang guru. Yang membedakan adalah pelatihan ini diperuntukkan bagi dosen dengan materi yang pasti berbeda serta waktu yang jauh lebih singkat.

Menjadi Koordinator Kerja sama dan Hubungan Internasional

Tepat pada tanggal 3 Agustus 2021, saya telah resmi bekerja sebagai dosen di UNKARTUR selama 1 tahun. Banyak hal yang saya kerjakan dan banyak hal pula yang saya pelajari selama 1 tahun ini. Selain melaksanakan tridharma, saya juga melakukan pekerjaan lain yang cukup menguras tenaga dan pikiran, yaitu berkutat pada urusan administrasi dalam rangka proses akreditasi Prodi PBI, menjabat sebagai koordinator kemahasiswaan, dan terlibat dalam berbagai kepanitiaan. Diantara semua pekerjaan yang masih berlangsung hingga sekarang ini, hanya satu yang berubah, yaitu jabatan sebagai Koordinator kemahasiswaan. Pada tanggal Agustus 2021, saya secara resmi berhenti sebagai Koordinator Kemahasiswaan karena berbagai macam pertimbangan. Pertimbangan yang pertama adalah berkurangnya jumlah dosen karena beberapa dosen melakukan resign, dan yang kedua adalah ditunjuknya saya sebagai Koordinator Kerjasama dan Hubungan Internasional. Mungkin kedua alasan tersebut masuk akal, meskipun ada juga yang membisiki saya bahwa kinerja saya kurang bagus di bidang kemahasiswaan. Menurut penjelasan rektor dan ibu dekan, alasan saya ditunjuk ya karena saya memiliki pengalaman tinggal di luar negeri. Dan karena saya lulusan universitas luar negeri, kemampuan saya dalam berbahasa Inggris tidak diragukan lagi. Tapi entahlah...Apapun itu, life must go on dan yang paling penting dari itu semua adalah saya tetap bekerja dengan gaji yang saya terima setiap bulan serta masih diberi kesempatan untuk memiliki profesi sebagai dosen.

Memiliki jabatan sebagai Koordinator Kerja sama dan Hubungan Internasional ini sangat tidak mudah. Ada beberapa alasan kenapa saya berfikiran seperti ini. Yang pertama, jabatan ini baru di UNKARTUR dan saya juga tidak memilki pengalaman dalam melakukan korespondensi dengan kampus lain luar negeri. Saya juga akhirnya membuat pedoman dan SOP kerja sama untuk kampus ini. Jabatan ini seharusnya merupakan tanggung jawab Wakil Rektor V di beberapa kampus besar. Tetapi karena terbatasnya SDM, seorang dosen biasa ditunjuk sebagai koordinatornya. Selama menjabat, ada beberapa pekerjaan yang saya lakukan baik uapaya kerja sama antara kampus ini dengan kampus lain baik di dalam dan luar negeri maupun beberapa perusahaan terutama dalam rangka magang mahasiswa. Alhamdulillah, meskipun pekerjaan ini cukup menguras tenaga dan pikiran, tunjangan tetap diberikan setiap bulan walaupun tidak seberapa..hehe.

Demikian rangkaian pengalaman ini saya tulis, sebagai refleksi sekaligus pembelajaran bagi pembaca yang mungkin sedang memulai karir sebagai dosen, terutapa di sebuah kampus yang baru berdiri. Yang jelas, bekerja di kampus baru itu penuh tantangan, tetapi juga banyak hikmahnya. Saya hanya ingin menjalani sebaik mungkin tentang apa yang telah digariskan kepada saya dan tentu akan terus berusaha untuk memperbaiki nasib dengan berkarya dan bekerja keras. Ketika tulisan ini dibuat, jujur saya sedang merasakan dilema. Di satu sisi, saya ingin melanjutkan studi S3 di luar negeri, di sisi lainnya, tentu akan ada yang dikorbankan, terutama meninggalkan keluarga dan mungkin (bisa saja) saya tidak diizinkan oleh kampus tempat saya bekerja karena kampus masih baru, mahasiswa masih sedikit, dsb. Kemudian perjuangan mendapatkan beasiswa S3 itu juga tidak mudah. Well, yang penting saya harus berjalan pada arah dan tujuan yang bisa membawa saya kesana dulu, kearah impian saya itu, yaitu menjadi dosen yang bermanfaat dengan ilmu dan karya. Harapan saya simple untuk tahun baru 2022 ini, “I hope 2022 will be nice to me” agar semua upaya untuk merealisasikan cita-cita saya berjalan dengan lancar. Amin. 

Finally tulisan ini saya tutup dengan resolusi singkat dan sederhana saya di tahun 2022: 1) Mendapatkan Jabatan Fungsional Asisten Ahli; 2) Menerbitkan 2 artikel ilmiah di jurnal terakreditasi baik nasional maupun internasional; 3) Mempersiapkan beasiswa untuk lanjut S3. Bismillah....

Foto bersama: Para jajaran pimpinan dan dosen Universitas Nasional Karangturi


Magetan, 1 Januari 2022

 

Selasa, 23 November 2021

Daftar Kosakata Bahasa Indonesia yang Masih Sering Salah Eja

 

Daftar Kosakata Bahasa Indonesia yang Masih Sering Salah Eja

*Aziza Restu Febrianto


Meskipun Bahasa Indonesia adalah Bahasa kita, ternyata masih banyak kosakata dalam Bahasa Indonesia yang kita sering salah menulisnya. Berikut ini adalah daftar kosakata tersebut. Kita bisa memeriksa dan memastikannya melalui Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Salah

Benar

Kelas kata

Bahasa Inggris

Abjat

Abjad

Nomina

Alphabet

Ada kalanya

Adakalanya

Adverbia

Once in a while

Adapun

Ada pun

Partikel

Moreover, besides, In addition

Adzan

Azan

Nomina

Call to Prayer

Afdol

Afdal

Adjektiva

Good, fine, nice

Akte

Akta

Nomina

Official Document, Certificate

Aktifis

Aktivis

Nomina

Activist

Aktifitas

Aktivitas

Nomina

Activity

Almunium

Alumunium

Nomina

Aluminum

Amandemen

Amendemen

Nomina

Amendment

Amuba

Ameba

Nomina

Amoeba

Analisa

Analisis

Nomina

Analysis

Andai pun

Andaipun

Partikel

Even if

Antri

Antre

Nomina

Standing in line, Queue

Anugrah

Anugerah

Nomina

A gift from God

Apa bila

Apabila

Partikel

If

Apotik

Apotek

Nomina

Drugstore

Aritmatika

Aritmetika

Nomina

Arithmetic

Astronot

Astrounaut

Nomina

Astronaut

Ataupun

Atau pun

Partikel

Or even

Atlit

Atlet

Nomina

Athlete

Aquatik

Akuatik

Adjektiva

Aquatic

Bagai mana

Bagaimana

Pronomina

How

Bagaimana pun

Bagaimanapun

Partikel

Somehow

Balsem

Balsam

Nominal

Balm

Barang kali

Barangkali

Adverbia

Perhaps, maybe

Bedug

Beduk

Nomina

Drum

Bejad

Bejat

Adjektiva

Depraved, wanton

Bela sungkawa

Belasungkawa

Nomina

Condolences

Berfikir

Berpikir

Verba

Think

Berterbangan

Beterbangan

Verba

Fly (of many things) every which

Biar pun

Biarpun

Partikel

Although

Bis

Bus

Nomina

Bus

Bowling

Boling

Nomina

Bowling

Brengsek

Berengsek

Adjektiva

Useless, in bad condition

Budget

Bujet

Nomina

Budjet

Bumi putra

Bumiputra

Nomina

Native (of country)

Cabe

Cabai

Nomina

Red pepper, chili

Capek

Capai

Adjektiva

Tired, exhausted

Carut-marut

Karut-marut

Adjektiva

Chaotic, muddled, confused

Cemilan

Camilan

Nomina

Snacks

Cengkeh

Cengkih

Nomina

Clove

Cengkrama

Cengkerama

Nomina

Chat

Centimeter

Sentimeter

Nomina

Centimeter

Ceret

Cerek

Nomina

Kettle, watering can

Cicak

Cecak

Nomina

House lizard

Cidera

Cedera

Adjektiva, Nomina

Injured, Injury

Coklat

Cokelat

Nomina

Brown (color), chocolate, cocoa

Darimana

Dari mana

Partikel

Where were you? Where have you been?

Dari pada

Daripada

Partikel

Than, from, of

Darma bakti

Darmabakti

Nomina

Volunteer work, service, good deed

Darma siswa

Darmasiswa

Nomina

Fellowship, student scholarship

Debet

Debit

Nomina

Debt

Desiminasi

Diseminasi

Nomina

Dissemination

Deterjen

Detergen

Nomina

Detergent

Detil

Detail

Nomina

Detail

Diagnosa

Diagnosis

Nomina

Diagnostic

Dimana

Di mana

Pronomina

Where

Didramatisir

Didramatisasi

Verba

(be) dramatized

Dinetralisir

Dinetralisasi

Verba

(be) neutralized

Do’a

Doa

Nomina

Prayer

Duka cita

Dukacita

Nomina

Grief, sorrow, mourning, heartache

Dzikir

Zikir

Nomina

Pray

Dzuhur

Zuhur

Nomina

Midday

Efektifitas

Efektivitas

Nomina

Effectiveness

Ekstrim

Ekstrem

Adjektiva

Extreme

Enerji

Energi

Nomina

Energy

Faham

Paham

Nomina, Verba

Understanding, Understand

Faksimili

Faksimile

Nomina

Facsimile

Fidyah; Fidiyah

Fidiah

Nomina

Fidyah

Fikir

Pikir

Nomina

Opinion, Idea, Thought

Foto kopi

Fotokopi

Nomina, Verba

Photocopy

Frekwensi

Frekuensi

Nomina

Frequency

Frustasi

Frustrasi

Nomina, Adjektiva

Frustation, Frustated

Gladi

Geladi

Nomina

Rehearsal

Goa

Gua

Nomina

Cave, Grotto

Gombrong

Gombroh

Adjektiva

Graceful, Neat, Elegant

Greget

Gereget

Nomina

Fury

Gubug

Gubuk

Nomina

Cottage

Hadang

Adang

Verba/ Nomina

Block

Hakekat

Hakikat

Nomina

Truth, Reality, Essence

Halal bihalal

Halalbihalal

Nomina

A gathering of social group (Islam)

Handal

Andal

Adjektiva

Reliable

Hantar

Antar

Verba

Deliver

Hapal

Hafal

Verba

Memorize

Harafiah

Harfiah

Adjektiva

Literal

Hembus

Embus

Verba

Blow

Hentak

Entak

Verba

Stamp (on)

Himbau

imbau

Verba

Appeal

Himpit

Impit

Verba

Squeeze

Hipotesa

Hipotesis

Nomina

Hypothesis

Hirarki

Hierarki

Nomina

Hirarchy

Hisap

Isap

Verba

Suck

Hujam

Hunjam

Nomina

Stab

Hulu balang

Hulubalang

Nomina

Upstream

Hutang

Utang

Nomina

Debt

Idul Fitri

Idulfitri

Nomina

Eid Al-Fitr

Ijin

Izin

Nomina

Permission

Indera

Indra

Nomina

Senses

Insyaf

Insaf

Adjektiva

Realize

Intisari

Inti sari

Nomina

Essence

Isteri

Istri

Nomina

Wife

Itikaf

Iktikaf

Nomina

Itikaf

Jadual

Jadwal

Nomina

Schedule, Timetable

Jaman

Zaman

Nomina

Era

Jamrud

Zamrud

Nomina

Emerald

Jendral

Jenderal

Nomina

General

Jenius

Genius

Adjektiva

Genius

Jerembab

Jerembap

Verba

Plummet

Jerigen

Jeriken

Nomina

Jerry Can

Jum’at

Jumat

Nomina

Friday

Kaca mata

Kacamata

Nomina

Eyeglasses

Kadalwarsa

Kedaluarsa

Adjektiva

Expired

Kaedah

Kaidah

Nomina

Rule

Kasat mata

Kasatmata

Adjektiva

Invisible

Kalau pun

Kalaupun

Partikel

Although, Eventhough, Even if

Kalendar

Kalender

Nomina

Calendar

Kaos

Kaus

Nomina

T-shirt

Karir

Karier

Nomina

Career

Katagori

Kategori

Nomina

Category

Kempes

Kempis

Verba

Deflated

Kemana

Ke mana

Partikel

Where

Kendati pun

Kendatipun

Partikel

Although, Eventhough, Even if

Kerata basa

Keratabasa

Nomina

Backronym

Kesana

Ke sana

Partikel

There

Ketapel

Katapel

Nomina

Slingshot, Catapult

Kharisma

Karisma

Nomina

Charisma

Khutbah

Khotbah

Nomina

Sermon, Preaching

Klenteng

Kelenteng

Nomina

Temple, Pagoda, Tang

Kokoh

Kukuh

Adjektiva

Strong

Komersil

Komersial

Adjektiva

Commercial

Komplit

Komplet

Adjektiva

Complete

Konsleting

Korsleting

Nomina

Short circuit

Koordinir

Koordinasi

Nomina

Coordinate

Kosa kata

Kosakata

Nomina

Vocabulary

Kreatifitas

Kreativitas

Nomina

Creativity

Kripik

Keripik

Nomina

Chips

Krupuk

Kerupuk

Nomina

Crisps

Ksatria

Kesatria

Nomina

Night

Kupat

Ketupat

Nomina

Rice cake

Kwalitas

Kualitas

Nomina

Quality

Kwintal

Kuintal

Nomina

Quintal

Kwitansi

Kuitansi

Nomina

Receipt

Legalisir

Legalisasi

Verba

Legalize

Lembab

Lembap

Adjektiva

Humid, Moist

Lobang

Lubang

Nomina

Hole

Loka karya

Lokakarya

Nomina

Workshop, Seminar

Maghrib

Magrib

Nomina

Sunset prayer (Islam)

Mahzab

Mazhab

Nomina

Sect (Religion)

Malpraktik

Malapraktik

Nomina

Malpractice

Malfungsi

Malafungsi

Nomina

Malfunction

Mana kala

Manakala

Partikel

While, Whilst

Mana suka

Manasuka

Adjektiva

As you like

Mangkok

Mangkuk

Nomina

Bowl

Mangku bumi

Mangkubumi

Nomina

The high administrators

Mara bahaya

Marabahaya

Nomina

Danger

Materai

Meterai

Nomina

Stamp

Mau pun

Maupun

Partikel

As well as

Mempedulikan

Memedulikan

Verba

Take care (of)

Memperhatikan

Memerhatikan

Verba

Pay attention (to)

Mempengaruhi

Memengaruhi

Verba

Influence

Mempesona

Memesona

Adjektiva

Charming

Menghujam

Menghunjam

Verba

Stab

Mengkorupsi

Mengorupsi

Verba

Corrupt

Mengkupas

Mengupas

Verba

Peel

Mensukseskan

Menyukseskan

Verba

Succeed

Merubah

Mengubah

Verba

Change

Meski pun

Meskipun

Partikel

Although, Eventhough, Even if

Metoda

Metode

Nomina

Method

Milyar

Miliar

Nomina

Billion

Mu’jizat

Mukjizat

Nomina

Miracle, Phoenix, Marvel

Mushola

Musala

Nomina

Prayer room

Nafas

Napas

Nomina

Breath

Nahkoda

Nakhoda

Nomina

Skipper, Captain, Master

Nampak

Tampak

Verba

Look, Appear, Emerge

Nasehat

Nasihat

Nomina

Advice

Nekad

Nekat

Adjektiva

Determined

Negoisasi

Negosiasi

Nomina

Negotiation

Nomer

Nomor

Nomina

Number

Notulen

Notula

Nomina

Notes, Records

Obrak-abrik

Ubrak-abrik

Verba

Crash

Obyek

Objek

Nomina

Object

Olah raga

Olahraga

Nomina

Sport, Physical Exercise

Omset

Omzet

Nomina

Revenue, Turnover

Onta

Unta

Nomina

Camel

Orisinil

Orisinal

Adjektiva

Original

Panu

Panau

Nomina

Skin Fungus

Panutan

Anutan

Nomina

Example

Pengrajin

Perajin

Nomina

Craftsman

Personil

Personel

Nomina

Personnel

Plat

Pelat

Nomina

Plate, Liscence Plate

Pondasi

Fondasi

Nomina

Foundation

Praktek

Praktik

Nomina

Practice

Produktifitas

Produktivitas

Nomina

Productivity

Propinsi

Provinsi

Nomina

Province

Prosen

Persen

Nomina

Percentage

Pungkir

Mungkir

Verba

Deny, Disobey, Disaffirm

Raka’at

Rakaat

Nomina

Rakat (single movement of prayer in Islam)

Ramadhan

Ramadan

Nomina

Ramadan

Rame

Ramai

Adjektiva

Crowded

Rapih

Rapi

Adjektiva

Neat

Rejeki

Rezeki

Nomina

Sustenance

Rekruitment; rekrutment

Rekrutmen

Nomina

Recruitment

Rematik

Reumatik

Nomina

Rheumatic

Resleting

Ritsleting

Nomina

Zipper

Resiko

Risiko

Nomina

Risk

Respon

Respons

Nomina

Response

Rileks

Relaks

Adjektiva

Relaxed

Rubah

Ubah

Verba

Change

Salawat; Solawat; Salwat; Sholawat

Selawat

Nomina

Invocation

Samudera

Samudra

Nomina

Ocean

Saos

Saus

Nomina

Sauce

Sate

Satai

Nomina

Satay

Sekali pun

Sekalipun

Partikel

Although, Though, Eventhouh

Sekedar

Sekadar

Adverbia

Just, Only

Sekertaris

Sekretaris

Nomina

Secretary

Seksama

Saksama

Adverbia

Thorough, Carefully

Sekular

Sekuler

Adjektiva

Secular

Selebriti

Selebritas

Nomina

Celebrity

Selular

Seluler

Adjektiva

Celular

Sembab

Sembap

Adjektiva

Swollen, Swelled

Semedi

Semadi

Nomina

Meditation

Senggama

Sanggama

Nomina

Intercourse, Coitus

Sensorik

Sensoris

Adjektiva

Sensory

Seprei

Seprai

Nomina

Bed Sheet

Sertipikat

Sertifikat

Nomina

Certificate

Sintesa

Sintesis

Nomina

Synthesis

Sop

Sup

Nomina

Soup

Sopir

Supir

Nomina

Driver

Sportifitas

Sportivitas

Nomina

Sportivity

Shalat

Salat

Nomina

Prayer (Islam)

Silahkan

Silakan

Verba

Please

Silaturahim

Silaturahmi

Nomina

Friendship

Sirkular

Sirkuler

Adjektiva

Circular

Sirine

Sirene

Nomina

Siren

Sistim

Sistem

Nomina

System

Skak

Sekak

Nomina

Checkmate (Chess)

Subyek

Subjek

Nomina

Subject

Sumringah

Semringah

Adjektiva

Happy

Sungguh pun

Sungguhpun

Partikel

Although, Though, Eventhouh

Survey

Survei

Nomina

Survey

Standard; Standarisasi

Standar; Standardisasi

Nomina

Standard; Standardization

Stir

Setir

Nomina

Steering Wheel, Handlebar

Syaraf

Saraf

Nomina

Nerve

Tahayul

Takhayul

Nomina

Superstition

Tahta

Takhta

Nomina

Throne

Taubat

Tobat

Verba, Nomina

Repent, Repentance, Atonement, Remorse

Tauco

Taoco

Nomina

Tauco/ Tauchu

Tauge

Taoge

Nomina

Bean Sprouts

Tauladan

Teladan

Nomina

Example, Model

Taqwa

Takwa

Nomina

Piety

Tehnik

Teknik

Nomina

Technique

Tekat

Tekad

Nomina

Determination

Tenggat Waktu

Tenggat

Nomina

Deadline

Terealisir

Terealisasi

Verba (Pasif)

Realized

Terimakasih

Terima kasih

Nomina

Thanks, Gratitude, Gratefulness

Terlanjur

Telanjur

Verba

Too Late

Terlantar

Telantar

Verba (pasif)

Abandoned

Terompet

Trompet

Nomina

Trumpet

Terong

Terung

Nomina

Eggplant, Aubergine

Terorganisir

Terorganisasi

Verba (Pasif)

Organized, Organised

Terpercik

Tepercik

Verba (Pasif)

Splash

Terperdaya

Teperdaya

Verba (Pasif)

Beguiled

Tidak karuan

Tidak keruan

Adjektiva

Desultory, Jay

Tilpun; Telfon; Telpon

Telepon

Nomina

Telephone

Trampil

Terampil

Adjektiva

Skilled, Ingenious

Tropi

Trofi

Nomina

Trophy

Umroh

Umrah

Nomina

Pilgrimage

Ustadz

Ustaz

Nomina

Religious Teacher (Islam)

Validiti

Validitas

Nomina

Validity

Vermak

Permak

Verba

Alter

Walau pun

Walaupun

Partikel

Although, Though, Eventhouh

Walikota

Wali kota

Nomina

Mayor

Wudhu

Wudu

Nomina

Ablution

Yudo

Judo

Nomina

Judo

Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) https://kbbi.kemdikbud.go.id/


Semarang, 24 November 2021