Sabtu, 30 Juli 2016

Sebuah Refleksi

Kepala Tiga 


Aziza Restu Febrianto

Pada hari kamis, tanggal 18 Februuari 2016 atau 5 bulan yang lalu, tepat usiaku menginjak 30 tahun. Aku sangat sadar bahwa ternyata aku sudah cukup tua dan mudah-mudahan juga semakin dewasa. Tapi aku juga merasa masih banyak sekali  alfa dan hal-hal yang terlewat sebelum ini. Kehilafan dan kurangnya optimalisasi potensi diri banyak terjadi ketika berusia 20 an. Semua target hidup dan capaian juga belum terealisasi. Dan tentu saja masih banyak sekali yang harus dan perlu aku pelajari dalam hidup ini. Rasa malas dan menurunnya spiritualitas juga sangat mempengaruhi produktifitas dan hidup yang jauh dari tuntunan Tuhan.  Ingin rasanya terus memperbaiki dan mengevaluasi diri agar aku menjadi orang yang mawas diri.

Namun aku sangat bersyukur bahwa dengan semua kekurangan dan kelemahanku, Allah masih memberikan banyak sekali karuniaNya kepadaku. Sampai sekarang aku masih diberikan kesehatan dan kehidupan yang dekat dengan keluarga. Semua anggota keluarga juga sehat walaupun sedih juga karena semakin bertambahnya usia, orang tuaku juga semakin menua. Yang membuatku sangat bersyukur dan bahagia adalah semua impian dan cita-citaku saat berusia 20 an dulu juga dikabulkanNya satu persatu di usia yang ke-30 ini. Diantara semua impian, hanya dua yang sangat luar biasa dan terjadi pada tahun yang sama, yaitu Kuliah S2 di Inggris dan Menikah…. SubhanAllah.

Setelah mengalamai berbagai macam kegagalan saat mendaftar beasiswa luar negeri seperti AAS, NZ-AS dan Fulbright, akhirnya aku mendapatkan penggantinya di tahun ini. Dengan segala usaha dan bimbingan Allah, Alhamdulillah secara resmi aku diterima sebagai salah satu Awardee LPDP Kementerian Keuangan RI pada tanggal 10 Desember 2015, dan inshaAllah akan berangkat ke United Kingdom (UK) untuk kuliah di University College London (UCL) setelah lebaran besar/ Idul Adha bulan September 2016 nanti. Hal lain yang tak kalah mengejutkan adalah pada bulan ini pula aku dan keluarga besar akan menyelenggarakan upacara pernikahanku tepat pada tanggal 3 dan 4 September 2016 atau sekitar 2 minggu sebelum berangkat kuliah. 

Rasa syukur kepada Tuhan tidaklah pantas ketika hanya difikirkan dan diucapkan saja. InshaAllah ingin rasanya bisa berkarya seoptimal mungkin dibidang yang aku tekuni setelah menyelesaikan studi nanti. Aku juga ingin sekali membangun keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah, sesuai dengan tuntunan dan ajaran agama… Semoga ya Allah. Amin. 

SubhanAllah… Walhamdulillah… Walaa ilahaillah.. WAllahuakbar.


Semarang, 31 Juli 2016


    

Sabtu, 09 Juli 2016

5 Sikap dan Kebiasaan Sukses



 5 Sikap dan Kebiasaan Sukses


Aziza Restu Febrianto


Banyak sekali tips-tips hidup sukses yang beredar di dunia maya. Saya mencoba merangkumnya menjadi 5 Sikap dan kebiasaan orang sukses. Cukup sederhana dan mudah-mudahan kita dapat mengamalkannya. Amin

  •   Memiliki Tujuan, Tetap Fokus dan Terus berjuang

Orang-orang besar tidak pernah melewatkan satu haripun dalam hidupnya tanpa adanya tujuan yang jelas. Mereka selalu mempunyai daftar rencana/ things to do yang harus mereka raih setiap harinya dan menetapkan tujuan hidup yang jelas pada periode tertentu. Setelah mereka sudah mendapatkan apa yang menjadi tujuannya, mereka akan fokus dan tetap komitmen serta berjuang sampai titik darah penghabisan, sampai pada akhirnya semua rencana dan tujuan itu teraih dengn lancar. Mereka juga mengerti bahwa kehidupan itu terus berubah dan dia selalu belajar mengikuti perubahan jaman itu sampai akhir hayat mereka.

  •  Siap Menerima Kegagalan

Tidak ada orang yang mendapatkan kesuksesan secara instant. Semua pasti membutuhkan proses yang panjang dan berliku. Justru kegagalan dan kebangkrutan merupakan pelajaran hidup yang sangat berharga. Dengan kegagalan, kita bisa belajar untuk tidak mengulanginya lagi dan berusaha mencari jalan alternatif untuk mendapkan sesuatu yang lebih besar.
  •  Selalu Belajar
Orang besar belajar dari kehidupan sehari-harinya. Belajar tidak harus diartikan dengan mengikuti kelas kuliah atau pelatihan. .Justru kehidupan yang selalu berubah menuntut mereka untuk selalu meng-upgrade wawasan dan keterampilan. Mereka juga belajar dari kesalahan-kesalahan yang telah mereka lakukan dan tidak pernah menyerah begitu saja dengan kesalahan itu.
  •     Percaya Diri
Setiap orang sukses selalu percaya bahwa mereka pasti dapat meraih tujuan yang sudah mereka rencanakan. Mereka bisa berhasil karena selalu mempercayai bahwa mereka mempunyai potensi yang dapat dimaksimalkan. Mereka juga tahu kekurangan mereka dan lebih banyak fokus pada kelebihan mereka.

  •    Menjaga Kesehatan
Kesehatan merupakan kunci dari semua keberhasilan. Bagaimana mungkin kita bisa meraih tujuan hidup jika tubuh kita tidak mampu diajak bekerja keras. Oleh karena itu menjaga kesehatan adalah hal yang sangat dibutuhkan. Hanya dengan makan teratur, istirahat yang cukup, dan sedikit berolah raga, maka kesehatan dapat menuntun kita pada jalan kesuksesan.

Dilarang keras menyimpan tulisan ini tanpa mengaplikasikannya!

Ngawi, 10 Juli 2016

Jumat, 01 Juli 2016

Be Yourself and Do the Best



 Be Yourself and Do the Best
Kunci Hidup Sukses dan Bahagia


Aziza Restu Febrianto


Tulisan ini terinspirasi oleh kisah dan ucapan ibu menteri sosial Chofifah Indar Parawangsa yang menghadiri undangan pada sebuah acara Talk Show di Trans 7. Mungkin apa yang beliau ceritakan dalam acara tersebut sangat sederhana dan umum. Namun ketika itu disampaikan oleh seseorang yang berkarakter kuat seperti beliau, semua menjadi luar biasa dan menginspirasi. “Be Yourself and Do the Best” merupakan pesan terakhir dari beliau yang membuat saya selalu teringat dan tersentuh. Pesan ini sangat biasa, tapi menurut saya maknanya sangat mendalam. Berikut adalah poin-poin penjelasan yang saya tangkap dari pesan beliau ini.

  • Be Yourself/ Menjadi diri sendiri
Mungkin banyak diantara kita yang sudah tidak asing lagi dengan ungkapan ini. Namun seperti biasa, semua ungkapan memang mudah diucapkan, tapi susah sekali untuk dijalani. Mudah-mudahan kita termasuk orang yang selalu bisa mengamalkan semua pemikiran positif yang kita miliki. Menjadi diri sendiri ini memang memiliki banyak tantangan jika kita tidak memegang prinsip yang kita yakini. Tidak jarang kita mendapat godaan untuk tidak percaya pada diri kita sendiri. Sehingga yang sering terjadi adalah kita mudah sekali untuk tidak bersyukur dan kurang menghargai diri kita sendiri karena melihat apa yang dimiliki orang lain. Makanya pepatah yang mengatakan bahwa ‘Rumput tetangga itu terlihat lebih hijau’ memang benar adanya. Terkadang kita juga sering merasa bahwa kita tidak bisa melakukan sesuatu yang besar seperti orang-orang sukses yang kita lihat disekitar kita atau di media massa. Ada juga karena keterbatasan biaya dan lemahnya ekonomi orang tua, kita menjadi putus asa untuk melanjutkan pendidikan dan mencari ilmu. Padahal seandainya kita yakin dan percaya bahwa kita bisa berusaha dan mencari jalan keluar, pasti semua yang kita inginkan akan menjadi nyata. Semua hanya soal waktu dan kesabaran saja. Fenomena ini dalam istilah psikologi biasa disebut dengan Mental Block. Setiap orang memiliki potensi untuk menciptakan Mental Block mereka sendiri. Mental Block muncul karena kekhawatiran tentang apa yang kita pikirkan mengenai keadaan dan tantangan hidup yang dihadapi atau peristiwa dan pengalaman di masa lalu.

Perasaan minder dan tidak percaya pada diri yang kemudian muncul Mental Block ini sering menimpa kebanyakan orang. Contohnya tidak hanya anak remaja yang putus sekolah dan memilih hidup keras di jalanan atau memutuskan untuk menjadi buruh kasar, tapi juga orang dewasa yang memilih untuk bekerja keras dengan berpenghasilan pas-pasan. Seandainya mereka tahu potensi yang mereka miliki dan terus fokus dan mengembangkan kreatifitasnya, aku yakin mereka akan menjadi orang yang benar-benar sukses dengan bidangnya itu. Aku yakin setiap manusia yang terlahir di dunia ini memiliki bakat dan minat sebagai anugerah dari Tuhan. Hanya saja permasalahannya adalah bagaimana kita mencari dan menekuni anugerah itu sebagai wujud ikhtiar dan rasa syukur. Misalnya, sesorang yang memiliki minat dan bakat di bidang gambar dan visualisasi, dengan bakatnya itu dia bisa berkembang dan menyesuaikan bidangnya dengan perkembangan jaman seperti halnya seni graphic design dan digital painting. Kemudian keterampilan ini diikuti dengan belajar product marketing sehingga bisa bersaing di pasaran dan menghasilkan pendapatan. Mereka yang berbakat musik dan tarik suara juga bisa mencoba menunggah video performance mereka di social media dan YouTube untuk memperoleh banyak penggemar dan popularitas. Masih banyak sekali contoh lainnya yang bisa kita jumpai dan itu semua membutuhkan kepercayaan diri dan komitmen kita. Kepercayaan diri yang tinggi itu juga dibutuhkan dalam dunia kerja. Karyawan yang memiliki penampilan meyakinkan, percaya diri dan terlihat optimis akan memberikan kesan baik bagi perusahaan. Pimpinan perusahaan akan lebih percaya pada mereka yang memiliki sikap dan pemikiran yang positif daripada yang biasa-biasa saja. Pada akhirnya sikap positif dan optimis ini akan membawa mereka pada puncak sukses karir di perusahaan tempat mereka bekerja.

  • Do the Best/ Lakukan yang terbaik
Setelah kita memiliki rasa kepercayaan diri dan menemukan bidang/ passion yang kita geluti, yang harus kita lakukan selanjutnya adalah bekerja keras dan berkomitmen yang tinggi. Banyak sekali orang ahli dan pintar dalam bidang tertentu yang pada akhirnya mengalami kegagalan dan putus asa dikarenakan ketidakmampuan mereka dalam mengelola sikap kerja keras dan mental yang optimis. Kegagalan dan kebangkrutan merupakan hal yang wajar dalam hidup. Pemikiran inilah yang harus kita tanamkan dalam diri kita. Tugas kita dalam hidup ini hanyalah berikhtiar sekeras mungkin dan menyerahkan hasilnya kepada Tuhan. Justru setiap kegagalan yang kita alami memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kita agar tidak mengulanginya lagi dan berusaha mencari upaya dan cara alternatif lain yang lebih baik lagi.

Selain kegagalan dan kebangkrutan, tantangan hidup lain yang mengganggu sikap konsisten kita adalah kritikan. Kepercayaan diri kita sebenarnya banyak diuji melalui kritikan dan komentar dari orang lain atau bahkan dari orang terdekat kita. Kita harus tahu bahwa tidak ada orang besar di dunia ini yang berhasil tanpa adanya kritikan atau bahkan cemo’ohan. Setiap kali memulai suatu usaha, selalu saja ada orang yang berkomentar macam-macam tentang kita. Padahal jika kita meng-iyakan dan mengikuti omongan orang tentang diri kita itu, sama sekali kita tidak akan bisa mencapai tujuan hidup kita. Hal ini dikarenakan tiap orang memiliki pengalaman, peristiswa, karakter, dan nasib yang berbeda-beda. Sehingga apa yang mereka ucapkan tentang hidup kita hanyalah sekedar asumsi tak mendasar saja. Yang bisa kita lakukan sebenarnya hanyalah mengambil bagian positif dari asumsi itu dan menjadikannya sebagai cambuk bagi kita untuk bisa melakukan hal yang lebih besar.

Semoga tidak hanya tulisan yang ditulis dan dibaca, tapi juga tindakan yang harus mengikutinya pula. Amin