Jumat, 01 Juli 2016

Be Yourself and Do the Best



 Be Yourself and Do the Best
Kunci Hidup Sukses dan Bahagia


Aziza Restu Febrianto


Tulisan ini terinspirasi oleh kisah dan ucapan ibu menteri sosial Chofifah Indar Parawangsa yang menghadiri undangan pada sebuah acara Talk Show di Trans 7. Mungkin apa yang beliau ceritakan dalam acara tersebut sangat sederhana dan umum. Namun ketika itu disampaikan oleh seseorang yang berkarakter kuat seperti beliau, semua menjadi luar biasa dan menginspirasi. “Be Yourself and Do the Best” merupakan pesan terakhir dari beliau yang membuat saya selalu teringat dan tersentuh. Pesan ini sangat biasa, tapi menurut saya maknanya sangat mendalam. Berikut adalah poin-poin penjelasan yang saya tangkap dari pesan beliau ini.

  • Be Yourself/ Menjadi diri sendiri
Mungkin banyak diantara kita yang sudah tidak asing lagi dengan ungkapan ini. Namun seperti biasa, semua ungkapan memang mudah diucapkan, tapi susah sekali untuk dijalani. Mudah-mudahan kita termasuk orang yang selalu bisa mengamalkan semua pemikiran positif yang kita miliki. Menjadi diri sendiri ini memang memiliki banyak tantangan jika kita tidak memegang prinsip yang kita yakini. Tidak jarang kita mendapat godaan untuk tidak percaya pada diri kita sendiri. Sehingga yang sering terjadi adalah kita mudah sekali untuk tidak bersyukur dan kurang menghargai diri kita sendiri karena melihat apa yang dimiliki orang lain. Makanya pepatah yang mengatakan bahwa ‘Rumput tetangga itu terlihat lebih hijau’ memang benar adanya. Terkadang kita juga sering merasa bahwa kita tidak bisa melakukan sesuatu yang besar seperti orang-orang sukses yang kita lihat disekitar kita atau di media massa. Ada juga karena keterbatasan biaya dan lemahnya ekonomi orang tua, kita menjadi putus asa untuk melanjutkan pendidikan dan mencari ilmu. Padahal seandainya kita yakin dan percaya bahwa kita bisa berusaha dan mencari jalan keluar, pasti semua yang kita inginkan akan menjadi nyata. Semua hanya soal waktu dan kesabaran saja. Fenomena ini dalam istilah psikologi biasa disebut dengan Mental Block. Setiap orang memiliki potensi untuk menciptakan Mental Block mereka sendiri. Mental Block muncul karena kekhawatiran tentang apa yang kita pikirkan mengenai keadaan dan tantangan hidup yang dihadapi atau peristiwa dan pengalaman di masa lalu.

Perasaan minder dan tidak percaya pada diri yang kemudian muncul Mental Block ini sering menimpa kebanyakan orang. Contohnya tidak hanya anak remaja yang putus sekolah dan memilih hidup keras di jalanan atau memutuskan untuk menjadi buruh kasar, tapi juga orang dewasa yang memilih untuk bekerja keras dengan berpenghasilan pas-pasan. Seandainya mereka tahu potensi yang mereka miliki dan terus fokus dan mengembangkan kreatifitasnya, aku yakin mereka akan menjadi orang yang benar-benar sukses dengan bidangnya itu. Aku yakin setiap manusia yang terlahir di dunia ini memiliki bakat dan minat sebagai anugerah dari Tuhan. Hanya saja permasalahannya adalah bagaimana kita mencari dan menekuni anugerah itu sebagai wujud ikhtiar dan rasa syukur. Misalnya, sesorang yang memiliki minat dan bakat di bidang gambar dan visualisasi, dengan bakatnya itu dia bisa berkembang dan menyesuaikan bidangnya dengan perkembangan jaman seperti halnya seni graphic design dan digital painting. Kemudian keterampilan ini diikuti dengan belajar product marketing sehingga bisa bersaing di pasaran dan menghasilkan pendapatan. Mereka yang berbakat musik dan tarik suara juga bisa mencoba menunggah video performance mereka di social media dan YouTube untuk memperoleh banyak penggemar dan popularitas. Masih banyak sekali contoh lainnya yang bisa kita jumpai dan itu semua membutuhkan kepercayaan diri dan komitmen kita. Kepercayaan diri yang tinggi itu juga dibutuhkan dalam dunia kerja. Karyawan yang memiliki penampilan meyakinkan, percaya diri dan terlihat optimis akan memberikan kesan baik bagi perusahaan. Pimpinan perusahaan akan lebih percaya pada mereka yang memiliki sikap dan pemikiran yang positif daripada yang biasa-biasa saja. Pada akhirnya sikap positif dan optimis ini akan membawa mereka pada puncak sukses karir di perusahaan tempat mereka bekerja.

  • Do the Best/ Lakukan yang terbaik
Setelah kita memiliki rasa kepercayaan diri dan menemukan bidang/ passion yang kita geluti, yang harus kita lakukan selanjutnya adalah bekerja keras dan berkomitmen yang tinggi. Banyak sekali orang ahli dan pintar dalam bidang tertentu yang pada akhirnya mengalami kegagalan dan putus asa dikarenakan ketidakmampuan mereka dalam mengelola sikap kerja keras dan mental yang optimis. Kegagalan dan kebangkrutan merupakan hal yang wajar dalam hidup. Pemikiran inilah yang harus kita tanamkan dalam diri kita. Tugas kita dalam hidup ini hanyalah berikhtiar sekeras mungkin dan menyerahkan hasilnya kepada Tuhan. Justru setiap kegagalan yang kita alami memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kita agar tidak mengulanginya lagi dan berusaha mencari upaya dan cara alternatif lain yang lebih baik lagi.

Selain kegagalan dan kebangkrutan, tantangan hidup lain yang mengganggu sikap konsisten kita adalah kritikan. Kepercayaan diri kita sebenarnya banyak diuji melalui kritikan dan komentar dari orang lain atau bahkan dari orang terdekat kita. Kita harus tahu bahwa tidak ada orang besar di dunia ini yang berhasil tanpa adanya kritikan atau bahkan cemo’ohan. Setiap kali memulai suatu usaha, selalu saja ada orang yang berkomentar macam-macam tentang kita. Padahal jika kita meng-iyakan dan mengikuti omongan orang tentang diri kita itu, sama sekali kita tidak akan bisa mencapai tujuan hidup kita. Hal ini dikarenakan tiap orang memiliki pengalaman, peristiswa, karakter, dan nasib yang berbeda-beda. Sehingga apa yang mereka ucapkan tentang hidup kita hanyalah sekedar asumsi tak mendasar saja. Yang bisa kita lakukan sebenarnya hanyalah mengambil bagian positif dari asumsi itu dan menjadikannya sebagai cambuk bagi kita untuk bisa melakukan hal yang lebih besar.

Semoga tidak hanya tulisan yang ditulis dan dibaca, tapi juga tindakan yang harus mengikutinya pula. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar